Semua jenis sepatu cocok untuk dipadukan dengan celana pendek
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Kalau kamu gemar mengoleksi sepatu, maka wajib coba untuk memadukannya dengan celana pendek sebagai OOTD. Pada dasarnya, celana pendek selalu serasi saat dipadukan dengan berbagai jenis sepatu apa pun.
Walaupun begitu, kamu juga harus yakin bahwa sepatu akan dikenakan sesuai dengan karaktermu. Jadi, gak ada salahnya untuk mencoba mix and match sepatu dengan celana pendek sebagai OOTD saat keluar rumah.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Celana Pendek Jeans untuk Pria, Tampilan Makin Cool!
Bukan hanya kaus, kemeja juga cocok dipadukan dengan celana pendek
Agar penampilan gak ngebosenin, kamu bisa memadukan celana pendek dengan kemeja. Perpaduan outfit tersebut bakal bikin penampilanmu lebih klasik. Supaya gayamu gak berantakan, sebaiknya pilih kemeja polos.
Selain itu, pilihlah warna yang serasi dengan celana pendek yang akan kamu kenakan. Tambahkan blazer agar gaya kamu semakin keren. Gaya tersebut bisa kamu sontek untuk jadi OOTD semi formal yang simpel.
Asal Usul Pakaian Adat DKI Jakarta
Foto: Baju Demang Pakaian Adat Betawi (Orami Photo Stocks)
DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia memiliki ragam pakaian adatnya yang unik.
Biasanya, di hari ulang tahun Jakarta pakaian adat Betawi pun akan ikut ditampilkan.
Presenter televisi hingga petugas pelayanan umum juga akan menggunakan pakaian adat Betawi untuk merayakan ulang tahun tahun Ibu Kota.
Pakaian adat itu sendiri adalah ciri setiap daerah yang mempertunjukan model, warna, hiasan, dan motif yang berbeda-beda.
Percampuran budaya asli dan budaya asing, seperti India, Arab, dan Cina telah memberi warna tersendiri pada pakaian adat Betawi.
Suku Betawi adalah masyarakat lokal yang merupakan keturunan asli penduduk Kota Batavia.
Awalnya, DKI Jakarta dikenal dengan sebutan Kota Batavia saat masa penjajahan Belanda.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia, lalu berubah menjadi Batawi, dan kemudian Betawi.
Saat ini, suku Betawi banyak tinggal di area Jabodetabek dan sekitarnya.
Apakah Moms termasuk salah satu suku Betawi asli?
Baca Juga: 35 Wisata Jakarta, Terpopuler dan Cocok untuk Keluarga
Ragam Keunikan Pakaian Adat Betawi
Mengutip artikel dari Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, pakaian adat Betawi dibagi menjadi 3 macam.
Hal tersebut biasanya berupa baju yang dipakai sehari-hari, pakaian resmi, hingga khusus pengantin.
Berikut beberapa jenis pakaian adat Betawi dan keunikannya yang patut diketahui, mengutip berbagai sumber:
Foto: Kebaya Encim Pakaian Adat Betawi (Bisniswisata.co.id)
Pakaian adat Betawi yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi Moms, yaitu kebaya Kerancang.
Pakaian yang sering disebut kebaya encim ini adalah salah satu pakaian adat Betawi yang hingga kini masih digemari untuk dipakai wanita.
Umumnya, kebaya encim akan dikenakan oleh perempuan setengah baya, perempuan muda, gadis remaja, atau remaja muda.
Menurut sejarahnya, kebaya ini dibuat dengan kombinasi bahan lace atau brokat buatan Eropa yang ditutup dengan bordiran.
Karena alasan tersebut, baju ini tampak seperti langsung dibordir.
Ada banyak variasi bordiran dan berlubang banyak yang disebut "kerancang".
Selain itu, dahulu, kebaya ini juga sering digunakan oleh masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia.
Pada waktu itu, pakaian ini hanya digunakan oleh orang-orang dengan ekonomi berada.
Baca Juga: 7 Nama Alat Musik Betawi, Salah Satunya Gambang dan Kromong!
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebaya encim mulai dipakai juga oleh masyarakat pribumi hingga akhirnya menjadi baju tradisional khas daerah Betawi.
Kebaya ini juga merupakan hasil akulturasi tiga budaya, yakni Tionghoa, Jawa, dan Arab.
Hal ini dapat dilihat dari motif bunga serta motif burung phoenix yang berasal dari Tionghoa.
Kebaya kerancang aslinya agak pendek meruncing di bagian muka kebaya, antara 12 sampai 30 cm dari dasar.
Lazimnya disebut kebaya sonday. Bagian bawah lengan kebaya melebar atau lingkarannya 20 cm sampai 35 cm, yang disebut tangan kebaya model goeng.
Sekarang, model lengan goeng yang sudah lampau itu kini kembali digemari dan diminati banyak kalangan.
Saat ini, Kebaya Kerancang Betawi juga sedang berkembang dan mulai dimodifikasi atau dibuat menjadi lebih modern.
Hal ini dengan menggunakan bahan-bahan organdi, silk, brokat, sutra alam, dan lain-lain.
Oleh remaja putri, kebaya ini dipakai dengan rok atau celana panjang, tidak dengan kain sarung seperti lazimnya.
Pakaian adat Betawi ini biasanya dikombinasikan dengan kain batik sebagai bawahannya.
Serta, tatanan rambut konde cepol dan sandal selop untuk menyempurnakannya.
Jika wanita Betawi umumnya menggunakan kebaya encim, maka untuk laki-lakinya menggunakan Baju...
Pakaian adat Jawa Tengah identik dengan kain batik, kebaya, kemben untuk wanita, serta jubah hitam berbahan dasar beludru.
Batik pun telah diakui sebagai salah satu identitas penting budaya Indonesia.
UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.
Sebagai bagian dari pengakuan tersebut, UNESCO bersikeras agar Indonesia melestarikan warisannya.
Nah, selain batik, ada pakaian adat Jawa Tengah lainnya yang perlu Moms ketahui, lho.
Yuk, kenali lebih lanjut pakaian Jawa Tengah untuk mengenal budaya lebih dalam!
Baca Juga: 6 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan dan Keunikannya
Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian adat Jawa Tengah merupakan bagian integral dari budaya Jawa Tengah yang sangat kaya dan beragam.
Pakaian adat ini tidak hanya mencerminkan identitas budaya dan tradisi masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam dan kompleks.
Batik, salah satu pakaian adat yang paling ikonik, memiliki filosofi yang menekankan pentingnya kesabaran dan kepatuhan.
Motif batik yang beragam melambangkan kehidupan yang makmur dan sejahtera, serta simbol-simbol yang terkandung dalam batik tersebut memiliki makna yang sangat mendalam dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Selain batik, pakaian adat Jawa Tengah seperti Solo Basahan dan Jawi Jangkep juga memiliki filosofi yang signifikan.
Solo Basahan, yang biasa disebut dodot, digunakan dalam upacara formal dan pernikahan.
Pakaian ini melambangkan kehidupan yang gemah ripah loh jinawi, atau makmur sejahtera, dan simbol berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jawi Jangkep, yang digunakan oleh kaum pria, memiliki makna yang berkaitan dengan kehidupan dan dikenal dengan istilah Piwulang Sinandhi.
Kancing dalam pakaian adat beskap melambangkan semua tindakan yang diambil harus diperhitungkan dengan cermat.
Ketahui ukuran celana yang tepat
Ketahui ukuran celana Anda dengan tepat. Hal ini untuk menghindari Anda memakai celana jeans yang ukurannya tidak tepat dan cenderung terlalu ketat.
Apabila Anda ingin tetap terlihat modis, cobalah untuk memilih model celana slim-fit dibandingkan model skinny yang terlalu ketat.
Tips memakai celana jeans
Pakai celana jeans boleh-boleh saja, asalkan hindari memakai celana jeans yang ketat selama beraktivitas, apalagi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Selain itu, ada beberapa tips perlu Anda ketahui ketika ingin mengenakan celana jeans.
Pilih bahan celana yang benar
Pilihlah bahan yang memudahkan sirkulasi udara dan tidak terlalu panas. Hindari mementingkan penampilan ketimbang efek pada kesehatannya.
Selain itu, pilihlah bahan yang lembut agar tidak menimbulkan gesekan yang membahayakan organ vital Anda.
Jangan pakai kaos kaki terlalu panjang
Memadukan celana pendek dengan kaus kaki terlalu panjang bakal bikin penampilanmu terlihat seperti anak kecil. Sebaiknya, jangan memakai kaus kaki terlalu tinggi. Pastikan memakai kaus kaki tidak lebih tinggi dari 10 cm dari mata kaki.
Selain itu, pakai kaus kaki berwarna netral seperti hitam, atau pakai kaus kaki yang sesuai dengan nuansa warna pakaianmu.
Pakaian Adat Jawa Tengah dan Keunikannya
Berikut ini beberapa jenis pakaian tradisional Jawa Tengah dengan segala keanggunannya: